Pada bulan Desember 2006 terdapat sebuah situs di internet yang mengumpulkan materi informasi yang dikategorikan rahasia oleh pemerintah atau perusahaan. Situs internet itu bernama WikiLeaks. Pendirinya adalah seorang mantan hacker, yang juga seorang jurnalis dan aktivis internet, dari Australia bernama Julian Assange, yang sangat memperhatikan kerahasiaan narasumbernya. Mantan hacker ini mengatakan, ia sangat suka mengembangkan sistem yang besar dan membuat repot para penguasa. Tahun lalu Assange menerima penghargaan media dari organisasi Amnesty International. Dua tahun lalu kepala redaksi WikiLeaks ini dianugrahi penghargaan “Index on Censorship" dari majalah berita The Economist.
WikiLeaks beroperasi dengan mendapatkan bantuan dana dari berbagai kalangan seperti para pegiat hak asasi manusia, wartawan investigatif, ahli teknologi, dan khalayak umum. WikiLeaks adalah bagian dari organisasi Sunshine Press. Setiap orang boleh mengirimkan informasi ke WikiLeaks tanpa harus menyebutkan nama, namun ada sebuah tim -yang terdiri dari para sukarelawan berupa wartawan dan staf WikiLeaks sendiri- yang memutuskan apakah dokumen itu layak dimuat atau tidak di situs mereka. Media baik lokal maupun international menyebutkan bahwa organisasi WikiLeaks mempunyai lebih dari 250ribu dokumen rahasia Amerika Serikat yang dikirimkan oleh kantor-kantor duta besarnya diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Pada bulan April 2010 WikiLeaks mempublikasikan informasi yang kontroversial. Yaitu, rekaman video serangan mematikan sebuah helikopter di Baghdad terhadap sekelompok warga sipil, dua orang di antaranya pekerja kantor berita Reuters. Sejak itu, lebih dari tujuh juta mengakses video tersebut di portal Youtube. Sejak tanggal 29 Mei lalu, serdadu Amerika Serikat, Bradley Manning, ditahan di penjara militer di Kuwait karena dituduh membocorkan rekaman tersebut kepada WikiLeaks. Manning dituntut hukuman penjara 52 tahun. Padahal WikiLeaks sebelumnya juga pernah mempublikasikan informasi yang lebih kontroversial. Salah satunya adalah dokumen perusahaan minyak Trafigura mengenai transportasi limbah beracun yang mematikan ke Pantai Gading. Bahkan WikiLeaks juga pernah mempublikasikan pedoman militer Amerika Serikat mengenai penjara kontroversial Guantanamo di Kuba.
Bahkan Indonesia pun turut kena dengan rencana Julian Assange untuk membongkar 2500 dokumen rahasia yang dikirimkan Kedubes AS di Indonesia ke AS dari tahun 1990 - 1999, diantaranya tentang masalah Timur Leste, dokumen rahasia tentang jatuhnya Pemerintahan Soekarno ke Soeharto, isu terorisme, krisis moneter di Asia Tenggara tahun 1998 dan masih banyak lagi.
Akibatnya pula si direktur WikiLeaks, Julian Assange, ditetapkan menjadi Buronan International, dengan tuduhan utama membongkar dokumen-dokumen rahasia Amerika Serikat. Namun Menteri Luar Negeri Australia, Kevin Rudd, menyatakan Assange yang juga warga negara Australia, tidak bersalah merilis situs tersebut, sebab oknum dari Pemerintah Amerika Serikatlah yang membocorkan dokumen sehingga sampai ke tangan WikiLeaks. Meski sekarang kabarnya, si direktur Assange, sudah menyerahkan diri kepada polisi Inggris sekira pukul 09.30 waktu setempat kemarin setelah surat perintah penangkapan dikeluarkan