Archive for 2010

13 Desember 2010

Senin, 13 Desember 2010 » 1

Kemarin. Panas sengatan dari entup matahari tidak begitu ganas seperti biasanya. Cenderung malah tersipu malu. Sebuah lembar pewarta harian aku buka di selembar sebelum terakhir. Tajuknya mengatakan, akan ada kumpul massa besar di DPRD di esok hari. Otakku langsung mengoprak berkas-berkas ingatan yang masih tersisa dari berita sehari-hari. Tentang keistimewaan Jogja yang sedang digaruk-garuk oleh penguasa. Kenapa? Apa karena gak berdaya nggaruk-garuk yang lain macam Gayus ama Century, kemudian mengalihkan ke yang lain? Selalu seperti inikah trik dari rezim-rezim yang pernah berkuasa di Indonesia? Yang jelas aku harus merencanakan dengan sematang-matangnya rute mana yang yang harus aku lalui di esok hari demi menghindari gegap gempita tersebut.

Baca lagi selengkapnya »

Sejarah Keistimewaan Yogyakarta

Rabu, 08 Desember 2010 » 0

Lambang 
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Filosofi Kacang Ojo Lali Karo Kulite memang tidak hanya dalam kebudayaan saja. Akhir-akhir ini sebuah topik  bahasan muncul dari statemen manusia yang "dilegalisasi" sistem pemerintahan sebagai presiden, tentang keinginan sepihak untuk mencabut sebuah status keistimewaan yang telah lama disandang oleh sebuah daerah bernama Yogyakarta. Pernyataan kontroversi yang benar-benar egois dan tidak berbobot itu adalah sebagai berikut: "Nilai-nilai demokrasi tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, tidak boleh ada sistem monarki yang bertabrakan dengan konstitusi mau pun nilai-nilai demokrasi." Baiklah, sebelum menilai lebih lanjut tentang statemen tersebut mari sejenak kita lihat, baca dan renungkan  terlebih dahulu latar belakang munculnya status keistimewaan Yogyakarta.

Baca lagi selengkapnya »

Kacang Ojo Lali Karo Kulite

» 0

Semar dalam Kaligrafi Jawa
Filosofi Jawa ini bisa diartikan sebagai berikut, “Sesuatu yang ada itu jangan pernah melupakan darimana dia berasal”. Filosofi tersebut mempunyai makna yang dalam dan teramat luas. Jangan berusaha melupakan asal usulmu. Dan filosofi ini cenderung telah terlupakan bahkan oleh orang Jawa sendiri. Banyak hal yang sering saya jumpai di sekitar. Saya akan coba njelentrehke merunut dari apa yang saya tahu dan warisi. Baik dari kebudayaan yang saya warisi maupun dari agama yang saya anut.

Baca lagi selengkapnya »

WikiLeaks

» 0

Pada bulan Desember 2006 terdapat sebuah situs di internet yang mengumpulkan materi informasi yang dikategorikan rahasia oleh pemerintah atau perusahaan. Situs internet itu bernama WikiLeaks. Pendirinya adalah seorang mantan hacker, yang juga seorang jurnalis dan aktivis internet, dari Australia bernama Julian Assange, yang sangat memperhatikan kerahasiaan narasumbernya. Mantan hacker ini mengatakan, ia sangat suka mengembangkan sistem yang besar dan membuat repot para penguasa. Tahun lalu Assange menerima penghargaan media dari organisasi Amnesty International. Dua tahun lalu kepala redaksi WikiLeaks ini dianugrahi penghargaan “Index on Censorship" dari majalah berita The Economist.

Baca lagi selengkapnya »

Sejarah Animasi (part 2)

Senin, 06 Desember 2010 » 0

Frame Frame Animation
Animasi Sederhana
Perkembangan animasi tersebut juga termasuk berkembangnya keinginan untuk terus menggambar format-format baru. Tercatat Emilie Reynauld dari Perancis yang berlanjut ke Thomas Alva Edison dan Lumiere, adalah orang-orang yang mengawali pembuatan film dengan menggunakan listrik. Sebuah kamera merekam motion picture di atas film, yang semula berjumlah 12 gambar per detik kemudian dikembangkan menjadi 16 gambar per detik, hingga menjadi 24 gambar setiap detik demi membuat gerakan gambarnya menjadi halus. Sehingga bila dikalkulasikan semuanya adalah 1440 gambar tiap menitnya, atau sekitar 86.400 gambar per detiknya untuk durasi 1 jam.

Baca lagi selengkapnya »

Sejarah Animasi (part 1)

Sabtu, 04 Desember 2010 » 1


Gambar Buruan
Segala sesuatu yang memiliki unsur gerak, bernafas dan memiliki jiwa bisa dikatakan memiliki unsur animasi. Bila dijabarkan lebih jauh, animasi bisa juga diartikan berhubungan dengan kehidupan. Dengan demikian pengertian animasi menjadi tak terbatas karena masalah kehidupan juga sangat tidak terbatas. Di Eropa, orang percaya bahwa masyarakat dahulu sudah mengenal animasi, yang dibuktikan dengan ditemukannya gambar-gambar berupa hewan-hewan buruan yang lari dengan kaki-kaki yang banyak di atas badan seekor bison atau babi hutan pada kurun waktu ±20.000 tahun yang lalu.


Visual dari Zootrope
Animasi Zootrope
Embrio film animasi sendiri dikenal di daratan Eropa melalui penemuan Antanuasus Kircher yang membuat Magic Lantern pada tahun 1640. Alat yang berupa lentera dimana cahaya disorotkan pada gambar satu persatu (seperti pertunjukan slide). Pada tahun 1824 Peter Mark Roget meneliti tentang kemampuan mata kita menangkap gerak atau disebut sebagai persistence of vision. Kemudian Thaumatrope temuan John A. Paris pada tahun 1824, Joseph Plateau pada tahun 1826 dengan Phenakistoscope dan membuat Zootrope oleh Pierre Desvignes tahun 1860.

Baca lagi selengkapnya »

Alanis Morissette - Uninvited

Jumat, 03 Desember 2010 » 0

Like anyone would be
I am flattered by your fascination with me
Like any hot blooded woman
I have simply wanted an object to crave
But you're not allowed
You're uninvited
An unfortunate slight

Must be strangely exciting
To watch the stoic squirm
Must be somewhat heartening
To watch shepard meet shepard
But you're not allowed
You're uninvited
An unfortunate slight

Like any uncharted territory
I must seem greatly intriguing
You speak of my love like
You have experienced like mine before
But this is not allowed
You're uninvited
An unfortunate slight

I don't think you unworthy
I need a moment to deliberate

download Alanis Morissette - Uninvited

Scott Pilgrim vs. The World (2010)

» 0


Kali ini kembali sebuah film layar lebar ditayangkan, yang merupakan adaptasi dari komik grafis dan game. Sebuah film berjudul “Scott Pilgrimm vs The World” yang merupakan adaptasi dari game dan novel grafis dengan judul Scott Pilgrimm karangan Bryan Lee O’Malley,  berhasil diterbitkan oleh Universal Studio. Setelah sebelumnya sempat gagal dengan film adaptasi game berjudul “Street Fighter”, kini Universal Studio menggandeng Edgar Wright (Shaun of the Dead) sebagai sutradara untuk membidani film Scott Pilgrimm vs The World ini.

Diceritakan bahwa Scott Pilgrimm (Michael Cera) adalah seorang cowok malas berusia 22 tahun yang gemar bermain video game serta bermain bas pada sebuah band indie local bernama Sex Bob-omb. Untuk ukuran cowok seusianya Scott tergolong mengagumkan. Sekalipun belum pernah kesulitan dalam memikat cewek untuk jadi pacarnya. Seperti ketika dia pacaran dengan seorang cewek keturunan Thionghoa bernama Knives Chau (Ellen Wong) yang kemudian sering diajaknya untuk nonton dia latihan bersama band indie-nya. Hal yang dilakukannya pun masih sama saja seperti ketika belum punya pacar. Jalan-jalan, maen game, dan maen band bersama teman-temannya.


Sampai pada suatu ketika, Scott bermimpi bertemu dengan seorang cewek unik, tomboy serta berambut warna, bernama Ramona Flowers (Mary Elizabeth Winstead). Dan sepertinya Scott jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Ramona, saat dia benar-benar bertemu Ramona di sebuah pesta. Lalu bagaimana hubungannya dengan Knives? Banyak yang mengasihani Knives karena serasa jadi cewek yang gak dianggap oleh Scott. Banyaknya saran dari sahabat-sahabatnya agar Scott putus dengan Knives pun direalisasikan oleh Scott. Selanjutnya Scott pun mulai mendekati Ramona. Semula Ramona tidak terlalu memperdulikan Scott, sampai kemudian diterimanya Scott menjadi cowoknya tapi dengan syarat. Syaratnya adalah Scott harus mengalahkan “Seven Evil Exes” yang merupakan 7 mantan pacar jahat dari Ramona. Scott harus menerima tantangan bertarung dari ketujuh mantan Ramona tersebut dan mengalahkan mereka. Dan para anggota Seven Evil Exes adalah Matthew Patel (Satya Bhabha), Lucas Lee (Chris Evans),Todd Ingram (Brandon Routh), Roxy Richter (Mae Whitman), si kembar Katayanagi bersaudara, Kyle (Shota Saito) dan Ken (Keita Saito), lalu yang terakhir adalah Gideon Graves (Jason Schwartzman). Maka dimulailah perjuangan Scott untuk mendapatkan hak sebagai pacar dari Ramona. Mengalahkan satu persatu dari anggota Seven Evil Exes yang bermunculan dari masa lalu Ramona dan berniat membunuhnya.

Film ini hampir seperti film drama remaja yang dikemas dalam balutan gaya komikal serta adegan pertarungan yang digarap layaknya tampilan game fighting di video game. Dari awal permulaan film dengan diperlihatkannya logo Universal Studio yang menggunakan sound midi ala game, sound yang divisualisasikan dalam bentuk text ala komik, adegan gemerincing koin poin ketika berhasil mengalahkan musuh, level up, bonus skill seperti di game RPG (roll playing game), hingga perubahan adegan dan transisi yang cepat gaya slice komik yang menakjubkan. Film ini terlihat eye candy sekali. Selain itu film ini dikemas dengan sangat pas takarannya. Durasi yang pas dan gak panjang, dan seperti biasa tidak ada adegan pembicaraan yang berlarut-larut. Lelucon yang cepat  meskipun konyol, tapi gak bodoh.

Secara keseluruhan film ini merupakan film drama percintaan remaja dengan bumbu-bumbu efek special ala komik dan game yang benar-benar menghibur. Dan tanpa disadari, film Scott Pilgrimm vs The World yang merupakan adaptasi dari komik Scott Pilgrimm karya Bryan Lee O’Malley besutan sutradara Edgar Wright ini berhasil membuat sineas-sineas besar yang sudah dikenal kalangan luas, seperti Kevin Smith, Quentin Tarantino dan Jason Reitman yang sempat melontarkan komentar positif, menaruh minat tinggi pada film-film adaptasi komik atau game. Sepertinya film ini layak untuk disaksikan, apalagi untuk para pecinta game dan komik, selain karena visualnya keren juga sisi hiburannya benar-benar tinggi.

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1 (2010)

» 0

Xenophilius Lovegood:” The Elder Wand, the most powerful wand ever made. The Resurrection Stone. The Cloak of Invisibility. Together, they make the Deathly Hallows. Together, they make one master of death “
 Sepertinya tidak terlalu berlebihan jika Harry Potter disebut-sebut sebagai franchise of the decade, bagaimana tidak? lihat saja torehan fantastis yang sudah berhasil dicapai oleh kisah penyihir muda yatim piatu rekaan novelis J.K Rowling ini. Terhitung hingga kini sudah enam film telah dihasilkan oleh Warner Bros. Pictures, dan semenjak pemunculan perdananya, Harry Potter and the Philosopher’s Stone tahun 2001, sampai pada Harry Potter and the Half-Blood Prince tahun lalu, franchise ini sudah berhasil ‘menyihir’ jutaan fans fanatiknya di seluruh dunia untuk menyaksikan bagaimana kisah Harry Potter tumbuh dewasa bersama mereka, dan juga bagaimana mereka tumbuh dewasa bersama kisah Harry Potter selama 9 tahun ini, dan hasilnya memang tidak main-main, sampai seri ke enamnya, 5,4 Milliar Dollar berhasil diraup oleh studio berlogo perisai emas ini dalam peredarannya di seluruh dunia, dan juga bagaimana kejayaan Harry Potter berhasil melambungkan nama ke tiga aktor dan aktris utamanya, Daniel Radcliffe, Rupert Grint dan Emma Watson menjadi aktor/aktris terkenal di dunia.

Seperti sebuah ungkapan bijak yang pernah di ucapkan oleh karakter Morpheus dalam trilogi The Matrix, “everyhing has beginning has an end”, dan seperti itu pula yang terjadi pada kisah petualangan epik satu ini yang telah mencapai (separuh) akhirnya tahun ini. Ya, Harry Potter and the Deathly Hallows: part 1 menjadi bagian pertama dari installement pemungkas kisah penyihir dengan bekas luka petir di dahinya ini. Kisah yang tentunya sudah ditunggu-tunggu para muggle penggemarnya di tahun 2010 ini meskipun untuk bagian pertama ini tidak hadir dalam versi 3D seperti yang sebelumnya sudah dijanjikan karena alasan keterbatasan waktu untuk dapat mengkonversinya dengan sempurna.

Secara garis besar The Deathly Hollows: part 1 mengisahkan petualangan Harry (Daniel Radcliffe) dan kedua sahabatnya, Ronald Weasley (Rupert Grint) dan Hermione Granger (Emma Watson) untuk mencari dan menghancurkan Horcrux, rahasia tergelap yang juga merupakan kelemahan terbesar pangeran kegelapan, Lord Voldemort (Ralph Fiennes) yang tersisa sesuai dengan perintah yang telah diberikan oleh kepala sekolah mereka, Albus Dumbledore (Michael Gambon) mereka sebelum kematiannya. Kali ini Hary, Ron, Hermione tidak lagi berpetualang di sekolahnya, karena Hogwards sudah dikuasai oleh rezim Voldermort dengan Snape sebagai kepala sekolah baru yang sudah tentu tidak mungkin bagi Harry untuk kembali lagi kesana. Mereka bertiga kemudian berpergian dan mengunjungi tempat-tempat berbahaya, dan juga harus berhadapan dengan para pengikut-pengikut setia serta para pelahap maut dari yang namanya tidak boleh di sebutkan.

Dibaginya kisah The Deathly Hollows: part 1 menjadi dua bagian rupanya tidak hanya menguntungkan Warner Bros. dari segi pendapatan saja, namun ternyata juga memberikan dampak positif yang cukup signifikan bagi berkembangnya kisah ke-7 Harry Potter ini menjadi jauh lebih baik dibanding seri-seri sebelumnya, setidaknya kali ini duet David Yates dan Steve Kloves sebagai sutradara dan penulis naskah mendapatkan kesempatan lebih banyak dibanding seri-seri sebelumnya untuk dapat menuangkan elemen-elemen penting dalam novelnya ke dalam filmnya. Hasilnya, viola!! The Deathly Hollows: part 1 mampu menjelma sebagai instalemen terbaik diantara enam seri pendahulunya.

Terlihat sekali jika Yates begitu menikmati mengarap kisah terkakhir franchise satu ini. Tanpa harus terburu-buru Yates membiarkan kisahnya berjalan dalam tempo lambat tanpa harus kehilangan tensi ketegangan yang sudah dibangunnya dengan baik dari menit-menit awal. Konflik-konfilk utama yang terdapat dalam novelnya, meskipun tidak semua berhasil disajikan namun elemen-elemen utamanya sudah berhasil dirangkum dengan ringkas dan baik sepanjang 146 menit tanpa terkesan di kejar-kejar waktu dan dipaksakana seperti kebanyakan kasus yang dialami para predesornya.

Dalam bagian pertama dari The Deathly Hollows kita sama sekali tidak akan melihat Hogwarts, sebagai gantinya banyak kita jumpai rangkaian pemandangan-pemandangan alam liar Inggris yang berhasil di sajikan dengan sinematografi sangat indah sekaligus kelam disaat bersamaan, seakan-akan Yates ingin menggambarkan sebuah dunia yang dipenuhi ketakutan dan kegelapan dalam cengkeraman kekuasaan Voldermort yang sedang menaungi dunia para penyihir dan manusia pada saat itu, apalagi dukungan efek CGI kembali mampu menjadi faktor kuat yang membuat segala keajaiban dunia sihir Harrry Potter berhasil ditampilkan dengan sempurna, baik itu adegan-adegan aksi spektakuler yang melibatkan adu mantra-mantra sihir, kejar-kejaran diudara sampai salah satu yang paling mengesankan buat saya adalah kisah “Tale of the Three Brothers” yang di sajikan dengan tampilan animated sequence yang sangat menarik.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa franchise Harry Potter adalah tempat dimana aktor dan aktris kenamaan Inggris Raya berkumpul menjadi satu. Selain tiga karakter utamanya, Daniel Radcliffe, Rupert Grint dan Emma Watson dan karakter-karakter lama lainnya, The Deathly Hollows kembali dimeriahkan dengan kehadiran karakter baru seperti Bill Nighy sebagai Rufus Scrimgeour sang mentri sihir, John Hurt sebagai Ollivander sang pembuat tongkat sihir dan Rhys Ifans sebagai Xenophilius Lovegood yang walaupun perannya bisa dibilang tidak banyak tapi sudah cukup memberikan daya tarik tersendiri.

Overall, The Deathly Hollows: part 1 sejauh ini adalah yang terbaik dari seluruh instalemen Harry Potter yang ada. David Yates selaku sutradara sukses memanfaatkan momentum di bagi duanya kisah epik petualangan penyihir paling dicintai didunia ini dengan menghadirkan separuh kisah seri terakhir ini dengan baik. Jelas sebuah ‘bekal’ yang kuat bagi para penontonnya untuk menghadapi grand finale yang akan hadir tahun depan. Let’s get ready for the final one!!

sumber: Movie Enthusiast's Blog

Tanda Hidup

Selasa, 30 November 2010 » 0

Buat gadis batas kota

Layaknya sebuah perjalanan....Hidup membutuhkan tanda
Aku dan dirimu telah melewati lajur jalan yang semula berbeda
Sampai kemudian batas persimpangan muncul dan mempertemukan kita
Sebagai manusia sudah kita lewati sebagian perjalanan yang seharusnya

Kini kita akan kembali memberi tanda
Bukan sebuah hidup yang baru....tapi sebuah hidup yang semestinya berjalan
Juga bukan sebuah awal....tapi batas perjalanan ketika kita memang harus berdua
Dan kita yakin keberduaan akan membuat kita lebih menikmati perjalanan ini

About

» 0

Tidak ada yang istimewa dalam blog ini, selain daripadanya hanya mencoba melepaskan segala ide, narasi dan kompleksitas pikiran dalam bentuk coretan yang bermakna dan sekiranya bisa dimaknakan. Sekedar manusia biasa yang berusaha mengeksiskan apa yang dia lihat, cerna dan rasakan di kehidupan ini menjadi narasi pendek dan sedikit menyentil.

Pesan Dari Bumi

Rabu, 24 November 2010 » 0


Detik waktu yang tak pernah kembali
Merepih hari menanti matahari
Pergilah gelap redalah duka ini
Tuhan tolong maafkan kami

Tuhan jangan Kau beri marah lagi
Karna kami bumiMu tlah tersakiti
SamudraMu pun tlah kami lukai
Dengan murkaMu Kau ingatkan kami

Ampuni kami Duhai Tuhan kami
Redakanlah duka yang tlah terberi
Tolonglah kami ... Bangkitkanlah kami
Biarkanlah kami sambut esok hari

sakisaku